Obyek wisata yang dimiliki setiap daerah dapat menjadi nilai tambah dan ciri khas daerah tersebut. Seperti halnya Kabupaten Bantaeng, daerah yang disebut dengan Kota Butta Toa ini letaknya diapit oleh deretean pegunungan disebelah bagian utara dan hamparan laut Flores di sebelah selatan menjadikan daerah tersebut sebagai salah satu kawasan sentra pariwisata unggulan di Propinsi Sulawesi Selatan.
Beragam obyek wisata yang dapat dikunjungi salah satunya adalah Permandian Eremerasa. Permandian ini terletak di Desa Kampala Kecamatan Eremerasa Sekitar lima belas kilometer dari Kota Bantaeng. Perjalanan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi atau umum baik beroda dua maupun beroda empat. Saat ini, akses jalan menuju permandian cukup bagus meskipun jalannya memiliki sedikit kelokan dan tanjakan. Hamparan areal persawahan, rumah-rumah panggung dan perkebunan milik warga serta sejuknya alam di Desa Kampala tersuguhkan untuk menemani perjalanan yang tidak lebih dari sejam tersebut.
Mendekati pintu utama permandian, tampak berdiri loket karcis yang dijaga oleh beberapa petugas permandian. Untuk memasuki areal permandian, pengunjung wajib membayar tiket seharga empat ribu lima ratus rupiah untuk dewasa dan tiga ribu lima ratus rupiah untuk anak-anak. Pengunjung akan menuruni kurang lebih 80 buah anak tangga dari pintu masuk hingga mendekati bibir kolam. Melirik ke arah kolam pada anak tangga pertama, tampak dari ketinggian air berwarna biru langit menghiasi wajah kolam baik untuk kolam anak-anak maupun dewasa. Sebelum mendekati ujung kolam, berderet gazebo kecil yang dapat disewa pengunjung untuk bersantai dan berkumpul atau menyimpan barang bawaan pengunjung. Di antara Gazebo tersebut, terdapat pula puluhan kios-kios kecil yang menjajakan makanan dan minuman untuk mengganjal perut. Permandian ini juga difasilitasi beberapa kamar mandi pada beberapa bagian sudutnya.
Sumber air kolam permandian berasal dari akar pohon-pohon besar yang mengelilingi kawasan permandian. Air yang bersumber dari pohon tersebut terus mengalir meskipun musim kemarau tiba sehingga warga setempat menamakan kawasan permandian dengan nama Eremerasa/Eremallasa’ (air yang muncul/timbul). Pada tepi kolam terdapat beberapa pipa besi yang berfungsi menyalurkan air langsung dari akar pohon menuju kolam. Pada kolam dewasa, memiliki tiga tingkatan kedalaman yang berbeda yakni satu sampai tiga meter. Pada bagian pinggir kolam yang lain tersedia papan loncat untuk pengunjung yang ingin merasakan sensasi loncatan pada ujung kolam dengan kedalaman hingga tiga meter. Pada sisi yang lainnya juga tersedia batu lompatan untuk lomba renang dengan jarak kurang lebih 10 meter. Pada kolam anak, memiliki kedalaman air sekitar 70 cm dan terdapat papan seluncur pada kedua sisinya. meskipun luas kolamnya tidak terlalu lebar, namun tidak sedikit anak beserta orang tuanya ikut turut menikmati kolam tersebut.
Airnya bening dan cukup dingin sehingga dapat membuat badan pengunjung menggigil meskipun matahari sudah sejajar dengan sumbu bumi. Bagi pengunjung yang tidak tahan dingin dan enggan bersentuhan langsung dengan air, dapat menyewa pelampung yang terbuat dari ban dalam mobil bekas dengan harga tiga ribu hingga sepuluh ribu rupiah. Beberapa petugas juga tampak berjaga-jaga dipinggir kolam mengawasi pengunjung yang merasa kesulitan di dalam kolam. Pada bagian pinggir kolam sebelah kiri tersedia pancuran air yang dapat digunakan untuk membersihkan badan ataupun mencuci pakaian. Air yang keluar dari pancuran tersebut cukup bersih dan terlihat bening sehingga warga setempat memanfaatkan air pancuran tersebut sebagai air minum yang dikonsumsi setiap hari.
Kedepannya, kawasan Permandian ini perlu ditata dan dijaga agar kelestariannya dapat terus berlangsung. Pemanfaatan fasilitas yang disediakan diharapkan digunakan sesuai dengan fungsinya. Untuk menarik jumlah pengunjung, Pemerintah daerah dapat menambah fasilitas hiburan dan sarana wisata lain yang dapat dinikmati pengunjung. Kebersihan disekitar permandian perlu diperhatikan sehingga dibutuhkan peran tidak hanya oleh petugas permandian tetapi juga kesadaran pengunjung untuk membiasakan membuang sampah pada tempat yang telah tersedia. Dengan memperhatikan dan menjaga hal-hal tesebut tentunya dapat menjadikan permandian Eremerasa sebagai obyek wisata yang nyaman dan menjadi salah satu ikon pariwiasata Kabupaten Bantaeng yang lebih membumi.
Pintu Gerbang Utama Permandian Alam Eremerasa
Pengunjung siap Melompat Ke dalam Kolam
Mendekati pintu utama permandian, tampak berdiri loket karcis yang dijaga oleh beberapa petugas permandian. Untuk memasuki areal permandian, pengunjung wajib membayar tiket seharga empat ribu lima ratus rupiah untuk dewasa dan tiga ribu lima ratus rupiah untuk anak-anak. Pengunjung akan menuruni kurang lebih 80 buah anak tangga dari pintu masuk hingga mendekati bibir kolam. Melirik ke arah kolam pada anak tangga pertama, tampak dari ketinggian air berwarna biru langit menghiasi wajah kolam baik untuk kolam anak-anak maupun dewasa. Sebelum mendekati ujung kolam, berderet gazebo kecil yang dapat disewa pengunjung untuk bersantai dan berkumpul atau menyimpan barang bawaan pengunjung. Di antara Gazebo tersebut, terdapat pula puluhan kios-kios kecil yang menjajakan makanan dan minuman untuk mengganjal perut. Permandian ini juga difasilitasi beberapa kamar mandi pada beberapa bagian sudutnya.
Suasana di Permandian Eremerasa
Pengunjung dapat Menyewa Pelampung
Pengunjung berada di dekat Air Pancuran
0 Response to "Menikmati Segarnya Air di Permandian Alam Eremerasa"
Posting Komentar